LALAT
BUAH Drosophilla Annanase
A.
Dasar
Teori
Menurut
Iskandar (1987) Drosophila melanogaster
memiliki klasifikasi phylum Arthropoda, kelas Insecta, ordo diptera, sub ordo
Cyclorrhapha, series Acalyptrata, familia Drosophilidae dan genus Drosophila
(Strickberger, 1962). Drosophila
melanogaster (lalat buah) adalah suatu serangga kecil dengan panjang dua
sampai lima milimeter dan komunitasnya sering kita temukan di sekitar buah yang
rusak atau busuk.
Menurut
Pallister (2003: 265) Drosophila sangat tertarik pada buah-buahan dan sayuran
yang membusuk. Di pasar terdapat beranekaragam jenis buah-buahan dan sayuran.
Disisi lain, populasi Drosophila sp. dari tahun ke tahun, juga mengalami
dinamika, sejalan dengan perkembangan suatu daerah.
Menurut
Nur Aini (2008) Drosophila melanogaster
(lalat buah) merupakan salah satu jenis serangga family Drosophilidae.
Drosophila melanogaster berperan penting dalam perkembangan Ilmu Biologi dan
dalam mempelajari dasar-dasar genetika. Selain itu, Drosophila melanogaster
juga berpotensi sebagai makanan burung walet karena serangga ini memiliki
protein cukup tinggi (63,25%). Pakan berprotein tinggi sangat berperan terhadap
kualitas produksi sarang burung walet. Selain itu siklus reproduksi D. melanogaster
sangat cepat. Sehubungan dengan hal tersebut untuk mencapai produktivitas
Drosophila melanogaster optimal sangat penting didukung dengan pemberian
makanan sesuai dengan kebutuhannya.
Menurut
Manning (dalam Cahya, 2012) Pupa yang baru terbentuk awalnya bertekstur lembut dan
putih seperti kulit larva tahap akhir, tetapi secara berlahan akan mengeras dan
warnanya gelap (Demerec dan Kaufmann, 1961). Diatas dari empat hari, tubuh pupa
tersebut sudah siap dirubah bentuk dan diberi sayap dewasa, dan akan tumbuh
menjadi individu baru setelah 12 jam (waktu perubahan fase diatas berlaku pada
suhu 25⁰C).
B. Alat dan Bahan
1.
Alat : a) Botol selai
b) Tutup botol dari spons atau gabus
c) Selang kecil
d) Lup
e) Cawan petri
f) Botol fial kecil
2. Bahan : a)
Pisang
b) Alkohol
c) Kapas
d) Lalat Buah Drosophilla annanase
C.
Cara
Kerja
1.
Memasukkan pisang setengah busuk ke
dalam botol selai sebagai umpan.
2.
Menangkap lalat buah Drosophilla annanase dari masing-masing
kelompok pada daerah masing-masing
3.
Mengidentifikasi lalat buah Drosophilla annanase :
a)
Mengambil kapas dan beri sedikit alkohol
b)
Memasukkan kapas yang sudah diberi
alkohol ke dalam botol fial
4.
Mengambil lalat buah Drosophilla annanase dari dalam botol
selai menggunakan selang plastik kecil (disedot lalatnya).
5.
Meletakkan lalat buah Drosophilla annanase kedalam botol fial.
6.
Setelah lalat buah Drosophilla annanase terbius, kemudian melihat jantan dan betina
menggunakan Lup.
7.
Jantan (terdapat sex comb/sisir kelamin
pada laki) betina tidak terdapat sex comb.
8.
Ukuran tubuh betina lebih besar
dibandingkan ukuran tubuh jantan.
9.
Setelah di dapat lalat buah Drosophilla annanase jantan dan betina,
maka sepanjang lalat buah (1 jantan, 1 betina) tersebut dimasukkan kedalam
botol selai.
10.
Menutup botol dengan gabus.
11.
Melihat setiap hari apakah muncul larva
instar 1, 2, 3, 4, sampai pupa yang menghitam.
12.
Setelah pupa menetas, maka di hari
pertama pupa tersebut menetas langsung dihitung jantan dan betina dengan
perlakuan yang sama seperti di atas.
13.
Kemudian lalat buah Drosophilla annanase yang telah dihitung dilepaskan.
D.
Hasil
a. Data
foto
a. Larva
instra 1
|
b. Larva
instra 2
|
c. Larva
instra 3
|
d. Pre
pupa
|
e. Sex
comb pada lalat jantan
|
b. Data
F1
No
|
Hari / Tanggal
|
Keterangan
|
1
|
Senin
/ 17-12-2012
|
Menyatukan
lalat buah jantan dan betina
|
2
|
Kamis
/ 20-12-2012
|
Menjadi
larva instar 1
|
3
|
Jum’at
/ 21-12-2012
|
Menjadi
larva instar 2
|
4
|
Minggu
/ 23-12-2012
|
Menjadi
larva instar 3 sebanyak 26
|
5
|
Selasa
/ 25-12-2012
|
Menjadi
pre pupa dengan jumlah jantan 12 ekor dan betina 8 ekor
|
D. Pembahasan
Berdasarkan
data hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap persilangan Drosophilla annanase didapatkan hasil F1
dengan jumlah betina 8 ekor dan jantan sebanyak 12 ekor. Dengan langkah awal
memisahkan dan membedakan jantan dan betina berdasarkan bentuk fisik, bantuan
lup, dan mikroskop. Lalat buah jantan dan betina yang telah dipisahkan kemudian
dijadikan satu tempat yang didalam tempat tersebut telah diberi buah. Sepasang
lalat buah tersebut nantinya akan mendapatkan keteurunan f1 dan dapat bertahan
hidup.
Klasifikasi ilmiah drosophilla annanase :
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Familli : Diptera
Genus : Drosophilla
Spesies : Drosophilla
annanase
Drosophila merupakan spesies lalat buah yang
penyebarannya sangat luas. Famili Drosophilidae, tidak tergolong hama bagi
tanaman, tetapi dapat menjadi sumber gangguan domestik pada penyimpanan
buah-buahan, dan sebaliknya sangat bermanfaat dibidang pendidikan terutama
bidang ilmu genetika. Drsophila yang umum dikenal adalah Drosophila melanogaster, akan tetapi jarang ditemukan di Indonesia.
Lalat buah merupakan salah satu jenis serangga yang merusak tanaman pertanian
dan sangat merugikan, dapat merusak karena lalat buah bisa mengakibatkan buah
dan sayur menjadi berulat sehingga tidak bisa dikonsumsi, dan merugikan karena
bisa menurunkan penghasilan di bidang pertanian.
Lalat buah dan Artrophoda lainnya
mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur. segmen ini
menyusun tiga bagian tubuh utama, ayitu; kepala, thoraks, dan abdomen. seperti
hewan simetris bilateral lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior dan
posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada
Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi
informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebelum
fertilisasi. setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan
memicu struktur yang khas dari setiap segmen.
Metamorfosis pada Drosophila
termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva
instar II – larva instar III – pupa – imago. Pertama, periode embrionik di
dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari
telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti
ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan.
Periode kedua adalah periode setelah
menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada
sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat
dewasa.
Telur Drosophila berbentuk benda
kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa
mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat
hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin
maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila dilapisi oleh dua
lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan
suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya
terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari
telur tersebut.
Larva Drosophila berwarna putih,
bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam
di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang
keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. Saat kutikula tidak lunak
lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa.
Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang
tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama
adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi
instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah
pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk
membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas
permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika
dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose
pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia
instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III,
dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago.
Drosophilla annanase jantan
dan betina dapat dibedakan secara morfologi. Jika dilihat dari ukuran badan,
betina memilki ukuran tubuh yang lebih besar dari jantan. Ada beberapa
tanda yang dapat digunakan untuk membedakan lalat jantan dan betina, yaitu
bentuk abdomen pada lalat betina kecil dan runcing, sedangkan pada jantan agak
membulat. Tanda hitam pada ujung abdomennya juga bisa menjadi ciri dalam
menentukan jenis kelamin lalat ini tanpa bantuan mikroskop. Ujung abdomen lalat
jantan berwarna gelap, sedang pada betina tidak. Jumlah segmen pada lalat
jantan hanya 5, sedang pada betina ada 7. Lalat jantan memiliki sex comb,
berjumlah 10, terdapat pada sisi paling atas kaki depan, berupa bulu rambut
kaku dan pendek. Lalat betina memiliki garis hitam pada permukaan atas abdomen,
sedangkan pada lalat jantan hanya 3 garis hitam. Tubuh lalat jantan lebih kecil
dibandingkan betina dengan tanda-tanda secara makroskopis adanya warna gelap pada
ujung abdomen, pada kaki depannya dilengkapi dengan sisir kelamin yang terdiri
dari gigi hitam mengkilap.
E. Kesimpulan
Berdasarkan
data hasil pengamatan dan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
lalat buah Drosophilla
annanase merupakan lalat yang gemar mengerumuni buah yang
sudah masak. Perbedaan lalat buah jantan dna batina secara kasat mata dapat
dilihat dari bentuk tubuh betina yang lebih besar dari jantan. Keturunan F1
yang dihasilkan yaitu berjumlah 20 ekor yang terdiri dari 12 ekor lalat jantan dan 8 ekor lalat betina. Metamorfosis
pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar
I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago.
Daftar
Pustaka
Iskandar, D.T. 1987. Petunuk Praktikum Genetika Pusat
Antar Universitas Bidang Ilmu Hayati, ITB Bandung.
Nur Aini. 2008. Kajian Awal Kebutuhan Nutrisi
Drosophila melanogaster. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Pallister, J. 2003. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 6.
Glolier International INC . Jakarta.