Saturday 5 January 2019

Tugas Praktikum Lalat Buah


LALAT BUAH Drosophilla Annanase


A.      Dasar Teori
Menurut Iskandar (1987) Drosophila melanogaster memiliki klasifikasi phylum Arthropoda, kelas Insecta, ordo diptera, sub ordo Cyclorrhapha, series Acalyptrata, familia Drosophilidae dan genus Drosophila (Strickberger, 1962). Drosophila melanogaster (lalat buah) adalah suatu serangga kecil dengan panjang dua sampai lima milimeter dan komunitasnya sering kita temukan di sekitar buah yang rusak atau busuk.

Menurut Pallister (2003: 265) Drosophila sangat tertarik pada buah-buahan dan sayuran yang membusuk. Di pasar terdapat beranekaragam jenis buah-buahan dan sayuran. Disisi lain, populasi Drosophila sp. dari tahun ke tahun, juga mengalami dinamika, sejalan dengan perkembangan suatu daerah. 

Menurut Nur Aini  (2008) Drosophila melanogaster (lalat buah) merupakan salah satu jenis serangga family Drosophilidae. Drosophila melanogaster berperan penting dalam perkembangan Ilmu Biologi dan dalam mempelajari dasar-dasar genetika. Selain itu, Drosophila melanogaster juga berpotensi sebagai makanan burung walet karena serangga ini memiliki protein cukup tinggi (63,25%). Pakan berprotein tinggi sangat berperan terhadap kualitas produksi sarang burung walet. Selain itu siklus reproduksi D. melanogaster sangat cepat. Sehubungan dengan hal tersebut untuk mencapai produktivitas Drosophila melanogaster optimal sangat penting didukung dengan pemberian makanan sesuai dengan kebutuhannya.

Menurut Manning (dalam Cahya, 2012) Pupa yang baru terbentuk awalnya bertekstur lembut dan putih seperti kulit larva tahap akhir, tetapi secara berlahan akan mengeras dan warnanya gelap (Demerec dan Kaufmann, 1961). Diatas dari empat hari, tubuh pupa tersebut sudah siap dirubah bentuk dan diberi sayap dewasa, dan akan tumbuh menjadi individu baru setelah 12 jam (waktu perubahan fase diatas berlaku pada suhu 25C).

B.       Alat dan Bahan
1.      Alat :           a) Botol selai
                      b) Tutup botol dari spons atau gabus
                      c) Selang kecil
                      d) Lup
                      e) Cawan petri
                      f) Botol fial kecil
            2. Bahan :        a) Pisang
                                    b) Alkohol
                                    c) Kapas
                                    d) Lalat Buah Drosophilla annanase
C.      Cara Kerja
1.      Memasukkan pisang setengah busuk ke dalam botol selai sebagai umpan.
2.      Menangkap lalat buah Drosophilla annanase dari masing-masing kelompok pada daerah masing-masing
3.      Mengidentifikasi lalat buah Drosophilla annanase :
a)      Mengambil kapas dan beri sedikit alkohol
b)      Memasukkan kapas yang sudah diberi alkohol ke dalam botol fial
4.      Mengambil lalat buah Drosophilla annanase dari dalam botol selai menggunakan selang plastik kecil (disedot lalatnya).
5.      Meletakkan lalat buah Drosophilla annanase kedalam botol fial.
6.      Setelah lalat buah Drosophilla annanase terbius, kemudian melihat jantan dan betina menggunakan Lup.
7.      Jantan (terdapat sex comb/sisir kelamin pada laki) betina tidak terdapat sex comb.
8.      Ukuran tubuh betina lebih besar dibandingkan ukuran tubuh jantan.
9.      Setelah di dapat lalat buah Drosophilla annanase jantan dan betina, maka sepanjang lalat buah (1 jantan, 1 betina) tersebut dimasukkan kedalam botol selai.
10.  Menutup botol dengan gabus.
11.  Melihat setiap hari apakah muncul larva instar 1, 2, 3, 4, sampai pupa yang menghitam.
12.  Setelah pupa menetas, maka di hari pertama pupa tersebut menetas langsung dihitung jantan dan betina dengan perlakuan yang sama seperti di atas.
13.  Kemudian lalat buah Drosophilla annanase yang telah dihitung dilepaskan.

 D.      Hasil
a.       Data foto


     a.       Larva instra 1



     b.      Larva instra 2


     c.       Larva instra 3



     d.      Pre pupa


e.       Sex comb pada lalat jantan

b.      Data F1

No
Hari / Tanggal
Keterangan
1
Senin / 17-12-2012
Menyatukan lalat buah jantan dan betina
2
Kamis / 20-12-2012
Menjadi larva instar 1
3
Jum’at / 21-12-2012
Menjadi larva instar 2
4
Minggu / 23-12-2012
Menjadi larva instar 3 sebanyak 26
5
Selasa / 25-12-2012
Menjadi pre pupa dengan jumlah jantan 12 ekor dan betina 8 ekor

D.      Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap persilangan Drosophilla annanase didapatkan hasil F1 dengan jumlah betina 8 ekor dan jantan sebanyak 12 ekor. Dengan langkah awal memisahkan dan membedakan jantan dan betina berdasarkan bentuk fisik, bantuan lup, dan mikroskop. Lalat buah jantan dan betina yang telah dipisahkan kemudian dijadikan satu tempat yang didalam tempat tersebut telah diberi buah. Sepasang lalat buah tersebut nantinya akan mendapatkan keteurunan f1 dan dapat bertahan hidup.
     Klasifikasi ilmiah drosophilla annanase :
Kerajaan   : Animalia
Filum        : Arthopoda
Kelas        : Insecta
Familli      : Diptera
Genus       : Drosophilla
Spesies     : Drosophilla annanase
Drosophila merupakan spesies lalat buah yang penyebarannya sangat luas. Famili Drosophilidae, tidak tergolong hama bagi tanaman, tetapi dapat menjadi sumber gangguan domestik pada penyimpanan buah-buahan, dan sebaliknya sangat bermanfaat dibidang pendidikan terutama bidang ilmu genetika. Drsophila yang umum dikenal adalah Drosophila melanogaster, akan tetapi jarang ditemukan di Indonesia. Lalat buah merupakan salah satu jenis serangga yang merusak tanaman pertanian dan sangat merugikan, dapat merusak karena lalat buah bisa mengakibatkan buah dan sayur menjadi berulat sehingga tidak bisa dikonsumsi, dan merugikan karena bisa menurunkan penghasilan di bidang pertanian.
Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, ayitu; kepala, thoraks, dan abdomen. seperti hewan simetris bilateral lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilisasi. setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan.
Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa.
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut.
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago.
       Drosophilla annanase jantan dan betina dapat dibedakan secara morfologi. Jika dilihat dari ukuran badan, betina memilki ukuran tubuh yang lebih besar dari jantan. Ada beberapa tanda yang dapat digunakan untuk membedakan lalat jantan dan betina, yaitu bentuk abdomen pada lalat betina kecil dan runcing, sedangkan pada jantan agak membulat. Tanda hitam pada ujung abdomennya juga bisa menjadi ciri dalam menentukan jenis kelamin lalat ini tanpa bantuan mikroskop. Ujung abdomen lalat jantan berwarna gelap, sedang pada betina tidak. Jumlah segmen pada lalat jantan hanya 5, sedang pada betina ada 7. Lalat jantan memiliki sex comb, berjumlah 10, terdapat pada sisi paling atas kaki depan, berupa bulu rambut kaku dan pendek. Lalat betina memiliki garis hitam pada permukaan atas abdomen, sedangkan pada lalat jantan hanya 3 garis hitam. Tubuh lalat jantan lebih kecil dibandingkan betina dengan tanda-tanda secara makroskopis adanya warna gelap pada ujung abdomen, pada kaki depannya dilengkapi dengan sisir kelamin yang terdiri dari gigi hitam mengkilap.

E.       Kesimpulan
       Berdasarkan data hasil pengamatan dan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa lalat buah Drosophilla annanase merupakan lalat yang gemar mengerumuni buah yang sudah masak. Perbedaan lalat buah jantan dna batina secara kasat mata dapat dilihat dari bentuk tubuh betina yang lebih besar dari jantan. Keturunan F1 yang dihasilkan yaitu berjumlah 20 ekor yang terdiri dari 12 ekor lalat  jantan dan 8 ekor lalat betina. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago.

Daftar Pustaka
Cahya. 2012. ( online).http://cahyadiblogsan.blogspot.com/2012/04/drosophila-melanogaster.html. Diakses pada 5 januari 2013
Iskandar, D.T. 1987. Petunuk Praktikum Genetika Pusat Antar Universitas Bidang Ilmu Hayati, ITB Bandung.
Nur Aini. 2008. Kajian Awal Kebutuhan Nutrisi Drosophila melanogaster. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Pallister, J. 2003. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 6. Glolier International INC .  Jakarta.








No comments:

Post a Comment

Struktur Akar

   STRUKTUR  AKAR   Akar terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: 1 Akar Cabang           Dikenal pula sebagai akar ...