Sunday 6 January 2019

Jaringan Syaraf dan Neuroglia



JARINGAN SYARAF  DAN NEUROGLIA

Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Sel saraf ini mempunyai struktur bercabang-cabang ke berbagai bagian tubuh untuk mengatur aktivitasnya. Neuron mendapat suplai makanan melalui sel neuroglia yang menyelubunginya. Neuron terdiri atas bagian-bagian berikut.
a.       Badan sel saraf yang mengandung inti sel dan neuroplasma.
b.      Neurit atau akson atau cabang panjang, berfungsi membawa impuls meninggalkan badan sel saraf.
c.       Dendrit atau cabang pendek, berfungsi membawa impuls ke badan sel saraf.

Susunan neuron dapat Anda amati pada Gambar 1.

Gambar 1. Sel saraf
 Akson dikelilingi oleh sel penyokong yang disebut sel Schwann. Akson diselubungi oleh selaput yang dinamakan neurilema. Sebelah dalam neurilema terdapat selubung mielin yang mengandung fosfolipid. Bagian akson yang tidak tertutup oleh selubung mielin dinamakan nodus Ranvier. Akson bercabang di dekat ujung (terminal akson). Titik pertemuan antara terminal akson yang satu dengan neuron yang lain disebut sinapsis. Titik pertemuan (sinapsis) ini berfungsi meneruskan rangsang ke sel saraf yang lain dengan cara mengeluarkan bahan kimia yang disebut neurotransmiter.

Badan sel saraf memiliki sebuah inti dan bangun perikarion yang berhubungan dengan akson membentuk huruf V, yang dinamakan aksonhillok. Retikulum endoplasma dan ribosom membentuk granula yang dinamakan badan nissl. Perhatikan Gambar 2., Gambar 3., dan Gambar 4. Berdasarkan cara memindahkan rangsang dan posisi yang ditempati, neuron dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

a.    Neuron Afferent (Neuron Sensorik)
Neuron afferent menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.
Gambar 2. Neuron sensorik (Afferent)
b.   Neuron Intermedier (Interneuron)
Neuron intermedier menyampaikan impuls dari neuron sensorik atau dari neuron intermedier yang lain ke neuron motorik. Antara saraf satu dengan yang lain saling berhubungan. Antara saraf yang satu dengan lainnya di hubungkan oleh akson. Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu antara ujung akson neuron yang satu dengan dendrit neuron yang lain, yang disebut dengan sinaps. Fugsi sinaps adalah meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Sinaps mengeluarkan zat untuk mempermudah meneruskan rangsang yang disebut neurotransmitter.


Gambar 3. Interneuron
c.    Neuron Efferent (Neuron Motorik)
Neuron efferent meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen. Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut juga neuron motorik.

 Gambar 4. Neuron motorik (Efferent)

Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan ganglion. Ganglion adalah kumpulan badan sel saraf yang letaknya tertentu, misalnya di kiri-kanan sumsum tulang belakang. 

Fungsi Jaringan Saraf
Sel saraf mempunyai beberapa fungsi berikut.
a.       Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
b.      Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).
c.       Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.


NEUROGLIA
  • Sistem saraf manusia merupakan suatu  jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus, dan saling berhubungan satu dengan yang lain.
  • Jaringan saraf tersebut terdiri dari Neuroglia dan Neuron (sel saraf).
  • Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lainnya sehingga secara bersama–sama berfungsi sebagai satu unit.
Neuroglia ( berasal dari kata ‘nerve glue’ )  yang pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1854.
Neuroglia tersusun atas berbagai macam sel yang secara keseluruhan menyokong, melindungi dan berperan sebagai sumber nutrisi bagi sel saraf (Neuron), baik pada susunan saraf pusat  (SSP) maupun pada susunan saraf tepi (SST).Sel-sel glia memegang peranan sangat penting dalam menunjang aktivitas neuron.Sel ini sangat penting bagi integritas struktur sistem saraf dan bagi fungsi normal neuron.Sel-sel glia mengelilingi badan sel, akson, dan dendrite.Selain itu, sel glia juga ditemui dalam ruang interseluler.Sel-sel glia menyediakan lingkungan mikro yang sesuai untuk aktivitas neuron.Neuroglia menyusun 40 % volume otak dan medulla spinalis.Namun demikian, secara keseluruhan jumlah Neuroglia lebih banyak dari neuron.Jumlah neuroglia bisa 10 – 50 kali lebih banyak dari jumlah neuron.
Di dalam SSP, ada tiga Neuroglia penting yang berhasil diidentifikasi yaitu:
    1. Oligodendrosit
    2. Astrosit
    3. Mikroglia
Sementara itu, dalam SST ditemukan satu jenis Neuroglia, yaitu sel Schwann yang berperan sebagai  pelindung dan penyokong neuron dalam SST.
ASTROSIT
Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai “sel pemberi makan“ bagi neuron yang ada di dekatnya.
Astrosit dibedakan atas:
    1. Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di substansia putih.
    2. Astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan dalam substansi kelabu.
Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki ‘perivaskular’ atau ‘foot processes’.
Astrosit juga membentuk dinding perintang antara aliran kapiler darah dengan neuron, sekaligus  mengadakan pertukaran zat di antara keduanya. Dengan cara inilah sel–sel saraf terlindungi dari substansi yang berbahaya yang mungkin saja terlarut dalam darah. Namun demikian, fungsi astrosit sebagai benteng darah otak  tersebut masih memerlukan pemastian lebih lanjut, karena diduga celah endothel kapiler darahlah yang lebih berperan sebagai benteng darah otak.

OLIGODENDROSIT
Oligodendrosit merupakan sel glia yang berperan membentuk selaput mielin dalam SSP. Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak yang mengelilingi serabut-serabut akson sehingga terbentuk selubung mielin.Dibanding astrosit, oligodendrosit mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil.


MIKROGLIA
Mikroglia adalah sel kecil yang bentuknya memanjang dengan juluran-juluran pendek yang ireguler.Dibanding oligodendrosit, mikroglia mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil.
Inti sel dari mikroglia berbentuk panjang dan padat, berbeda dengan inti sel dari sel glia lainnya yang berbentuk bulat.Mikroglia mempunyai sifat-sifat phagocyte yang bertujuan menyingkirkan serpihan–serpihan yang dapat berasal dari sel–sel otak yang mati, bakteri dan lain – lain. Mikroglia ini ditemukan di seluruh bagian SSP dan dianggap berperanan penting dalam proses melawan infeksi.



No comments:

Post a Comment

Struktur Akar

   STRUKTUR  AKAR   Akar terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: 1 Akar Cabang           Dikenal pula sebagai akar ...