Tuesday 30 January 2018

Sambal Petis

Sambal Petis


Sambal petis adalah salah satu makanan khas yang bisa dipadukan dengan berbagai makanan, seperti ikan, bebek, ayam yang dibakar maupun di goreng. Seperti telur petis di surabaya dan tahu gejrot di cirebon.

Bahan yang diperlukan:
  • Petis udang, 5 sendok makan
  • Cabai rawit segar 15 buah cuci bersih, iris halus.
  • Lengkuas, geprek halus
  • Daun salam, 1 lembar
  • Daun jeruk
  • Air asam jawa, 2 sendok makan
  • Minyak goreng untuk menumis
  • Santan 300ml
  • Garam secukupnya
  • Cabai merah 5 buah
  • Cabai hijau segar 5 buah
  • Bawang putih 6 siung
  • Bawang merah 12 siung
  • kunyit 1 cm
 
Cara membuat:
  • Haluskan bumbu, cabai merah, cabai hijau, bawang merah, bawang putih, dan kunyit. jika ingin mendapatkan rasa yang lebih pedas  cabai rawit yang di iris bisa ikut dihaluskan bersama sama dengan bumbu.
  • Siapkan wajan untuk menumis bumbu  yang telah dilhaluskan, tambahkan daun salam, daun jeruk serta lengkuas. aduk rata hingga aromanya keluar.
  • Setelah bumbu matang, masukan cabai rawit serta petis udang dan air asam jawa. Aduk kembali hingga cabai rawit menjadi layu.
  • Tuangkan santan kemudian aduk perlahan hingga mendidih. jangan lupa menambahkan garam dan cicipi agar sesuai selera.
  • Apabila telah mengeluarkan minyak dan santam mulai menyusut maka sambal udah bisa di hidangkan

Sunday 28 January 2018

Sambal Terong

Sambal Terong


Terong adalah tanaman kelompok buah buahan yang banyak di gemari masyarakat indonesia. Salah satu olahan masakan yang di sukai adalah sambal terong, perpaduan antara pedasnya sambal dan manisnya buah terong.

Bahan yang di perlukan:
  • Terong ungu sebanyak 1/2 kg. jika tidak ada bisa menggunakan terong hijau.
  • Air putih 150ml
  • Kecap manis 1 sendok makan
  • Bawang merah 5 siung
  • Bawang putih 2 siung
  • Cabe merah 7 buah yang masih dalam keadaan segar
  • Tomat  1 buah
  • Garam 1 sendok makan
  • Penyedap rasa sesuai selera, jika tidak menggukan bisa di ganti dengan perpaduan gula dan garam
Cara membuat:
  •  Bersihkan bagian tangkai terong, belah terong menjadi dua lalu cuci bersih. Goreng terong tersebut namun jangan sampai terlalu matang, angkat lalu tiriskan.
  • Haluskan semua bumbu, bawang merah, bawang putih, cabe merah dan tomat.
  • Panaskan minyak goreng lalu tumis bumbu yang telah dihaluskan, tumis hingga harum. Masukan gula dan penyedap rasa.
  • Tuangkan air kedalam tumisan dan aduk hingga merata.
  • Saat tumisan telah medidih masukan potongan terong  kedalam tumisan hingga air tumisan surut dan terong menjadi layu dan matang.
  • Sambal terong siap di hidangkan.

Sambal Petai

Sambal Petai


Sambal petai adalah sambal yang mencampurkan lalapan petai kedalam sambal, Sehingga terpadu rasa pedas sambal dengan rasa petai yang khas. 

Bahan yang diperlukan:
  • 2 papan/keris petai yang sudah di kupas kulitnya dan belah petainya.
  • 4 buah cabe merah
  • 6 buah cabe rawit
  • 2 siung bawang putih
  • 2 butir kemiri
  • 2 sdt gula merah
  • air secukupnya
  • garam secukupnya
  • minyak goreng untuk menumis
 
 Cara membuat
  • Ulek semua bahan yang sudah di siapkan sampai halus, sisih kan petainya
  • Panaskan minyak dan tumis bahan yang telah dihaluskan sampai harum
  • Masukan petai, lalu masak hingga petai menjadi layu
  • Tuangkan air secukupnya, dan aduk sampai sambal menjadi mengental
  • Sambal petai siap di hidangkan


Thursday 18 January 2018

Sambal Pecel Lele

Sambal Pecel lele


Sambal pecel lele adalah sambal sebagai pelengkap pada masakan lele goreng warung-warung pedagang kaki lima. Ikan lele yang telah digoreng hingga kering disajikan dengan sambal serta lalapan. Rasa gurih ikan lele berpadu dengan pedasnya sambal serta segarnya lalapan yang akan segera menggugah selera makan anda.

Bahan yang diperlukan:
  • Tomat merah berukuran sedang, 3 buah.
  • Cabe merah besar, 5 buah.
  • Bawang merah, 10 siung.
  • Bawang putih, 5 siung
  • Cabe rawit segar, 20 buah
  • Kemiri, 2 butir 
  • Gula merah yang telah di iris-iris.
  • Garam secukupnya.
  • Minyak goreng.
  • Terasi jika anda suka.
  • Penyedap rasa secukupnya.
Cara membuat:
  • Cuci semua bahan dengan bersih
  • Siapkan wajan untuk memanaskan minyak goreng, 
  • Goreng cabe merah, cabe rawit, tomat, bawang merah, bawang putih, terasi, serta kemiri, aduk-aduk goreng hingga matang. Angkat dan tiriskan.
  • Masukan bahan yang telah digoreng kedalam ulekan . Tambahkan garam dan serutan gula merah secukupnya, lalu ulek kasar semua bahan.
  • Sambal siap disajikan

Sambal Tempoyak

Sambal Tempoyak


Sambal tempoyak adalah sambal yang di campurkan dengan buah durian, biasanya di sukai oleh masyarakat lampung. Tempoyak adalah buah durian yang difermentasi dengan garam. Mula mula durian yang sudah matang diambil daging buahnya, masukan kedalam toples kaca berikan garam secukupnya lalu tutup toples dengan rapat. setelah kurang lebih satu minggu buka toples dan aduk tempoyak sampai rata. Tempoyak siap di gunakan.


Bahan bahan yang di perlukan:
  • Tempoyak secukupnya
  • 4 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 2 buah cabe merah besar
  • 5 buah cabe rawit
  • gula pasir secukupnya
  • minyak goreng secukupnya
Cara membuat:
  •  Haluskan bawang merah, bawang putih, cabe merah dan cabe rawit
  •  Tumis bahan yang sudah dihaluskan sampai tercium bau harum
  • Tambahkan tempoyak sesuai selera dan tambahkan sedikit gula pasir
  • Tumis dengan api sedang selama 2-3 menit, kemudian angkat
  • Sambal siap di hidangkan dengan nasi hangat dan juga lauk.

Wednesday 17 January 2018

Sambal Terasi

Sambal Terasi


Sambal terasi adalah salah satu sambal yang disukai oleh masyarakat indonesia. Terasi sendiri adalah bahan/ bumbu penyedap masakan yang terbuat dari ikan atau udang rebon yang difermentasi, berbentuk seperti pasta/adonan yang berwana hitam kecoklatan dan berbau khas.

Bahan yang diperlukan:
  • 10 buah cabe merah 
  • 10 buah cabe rawit 
  • 5 siung bawang merah
  • 1 buah tomat 
  • 1 sendok terasi yang sudah dibakar
  • 3 lembar daun salam
  • 1 batang serai yang sudah di geprek
  • 3 iris lengkuas yang sudah di geprek
  • garam secukupnya
  • gula merah secukupnya
  • minyak goreng secukupnya
Cara membuat:
  • Haluskan cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan terasi. Haluskan  hingga bercampur merata dengan menggunakan cobek maupun blender. 
  •  Panaskan minyak goreng, lalu tumis tomat yang sudah dipotong potong. Tumis hingga setengah matang.
  • Masukan bahan yang sudah dihaluskan bersama dengan sedikit garam dan gula merah secukupnya, aduk hingga bercampur dengan merata.
  • Kemudian tumis bahan yang sudah tercampur dengan api sedang hingga sambal matang.
  • Setelah matang sambal terasi siap di hidangkan bersama makanan kesukaan anda.

Sambal Ijo

Sambal Ijo

Jika kita sering makan masakan padang, pasti kita sering menemukan sambal yang satu ini. namanya sambal cabe ijo, biasa di sediakan di rumah makan padang sebagai pelengkap, dengan rasa yang khas dan pedas yang pas serta cocok dipadukan dengan masakan padang yang berkuah.

Bahan-bahan yang diperlukan :
  • 100 gram cabe hijau
  • 3 buah tomat hijau
  • 4 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • garam secukupnya
  • gula secukupnya
  • minyak goreng
Cara Membuat :
  • Rebus cabe hijau, tomat hijau yang sudah dipotong, bawang merah dan bawang putih. Rebus hingga bahan-bahan tersebut menjadi layu dan warna cabe hijau menjadi berubah.
  • Setelah warna berubah angkat dan tiriskan
  • Uleg bahan-bahan yang sudah direbus tadi, lalu tambahkan garam dan gula secukupnya. Uleg hingga halus dan bercampur merata.
  • Panaskan minyak goreng, tumis bahan yang sudah di haluskan tadi sampai harum.
  • Sambel ijo siap di hidang kan bersama makanan kesukaan anda.

Adaptasi tumbuhan

ADAPTASI TUMBUHAN

I.             TOPIK                          : Adaptasi
II.          HARI / TANGGAL      : Selasa, 1 November 2011
III.      TUJUAN                       : Mengamati berbagai macam  morfologi pada  morfologi xerofit,  hidrofit dan mesofit.

IV.      KAJIAN PUSTAKA
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh, struktur tubuh atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Perubahan atau adaptasi morfologi merupakan salah satu bentuk adaptasi yang mudah diamati karena merupakan perubahan bentuk luar. Berdasarkan kemampuan penyerapan air, tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan xerofit, hidrofit, higrofit, halofit dan mesofit.
Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
Hidrofit, yaitu tumbuhan yang mempunyai kemampuan dan menyesuaikan diri untuk hidup pada lingkungan berair, contohnya Eicchornia crassipes , teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
Halofit, yaitu golongan tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Ex : Bakau, Nipah.
Mesofit yaitu golongan tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk hidup di lingkungan yang cukup air. Ex : Coffea, Coklat.

1.      Tumbuhan Xerofit
Tumbuhan Xerofit yaitu tumbuhan yang hidup pada daerah yang kekurangan air/minim air. Contohnya Kurma dan Kaktus. Daun kecil berbentuk duri untuk mengurangi penguapan. Batang sukulen yang kaya akan air. Lapisan kutikula tebal untuk mengurangi penguapan. Berakar serabut yang sangat panjang untuk mencari air dan hara mineral di dalam tanah. Kloroplas hanya pada bagian tepi sel, bagian tengah berisi air . terdapat empulur, kotreks dan epidermis yang tebal. Tipe stomata parasitik.

2.      Tumbuhan Hidrofit
Tumbuhan hidrofit merupakan tumbuhan yang hidupnya berada di dalam air. Adaptasi strukturalnya terkait dengan kandungan air yang tinggi dan kekurangan ketersediaan oksigen. Dikategorikan dalam 3 hal, yaitu : tumbuhan melayang, tumbuhan terapung, tumbuhan tenggelam.
Adapun beberapa faktor yang mendorong tanaman hidrofit mengalami adaptasi khusus terhadap habitatnya adalah kelebihan air dan medium kurang menunjang terhadap pertumbuhan tanaman.

Tumbuhan hidrofit melakukan beberapa adaptasi khusus, yaitu:
  1. Reduksi jaringan pelindung (epidermis), epidermis beralih fungsi bukan sebagai pelindung tetapi berfungsi untuk penyerapan gas dan nutrient langsung karena dinding selulosa dan kutikulanya tipis. tidak punya stomata (tumbuhan hidrofit tenggelam), pertukaran gas langsung melalui dinding sel.
  2. Reduksi jaringan penguat (sklerenkim), Memiliki sedikit atau bahkan tidak mempunyai jar. Skerenkim. Air memberi kekuatan dan melindungi tumbuhan dari kerusakan.
  3. Reduksi jaringan pengangkut, xilem memperlihatkan pereduksian yang paling besar dan floem berkembang cukup baik.
  4. Reduksi jaringan penyerap. sistem akar kurang berkembang dan bulu akar serta tudung akar tidak ada.
  5. Terdapat pengembangan ruang-ruang udara yang spesial (aerenkim). Terdapat pada daun dan batang hidrofit, menyediakan atmosfir internal bagi tumbuhan, memberikan pelampung bagi tumbuhan untuk mengapung , menyimpan udara oksigen dan karbondioksida.
Ciri-ciri tumbuhan Hidrofit jika dilihat dari morfologinya adalah memiliki batang yang berongga, umumnya struktur batang lunak, akar tidak berkembang dan tidak memiliki tudung akardan terdapat stomata dalam jumlah yang sedikit. Ciri anatominya adalah memiliki lebih dari satu aerenkim, tidak memiliki kutikula dan adanya lakuna yang besar dan banyak.

3.      Tumbuhan Halofit
Tumbuhan halofit merupakan tumbuhan pantai yang hidup pada kondisi selalu tergenang ataupun terkadang tergenang air laut. Tumbuhan ini hidup pada kondisi kadar salinitas air laut yang tinggi. Oleh karena itu, tumbuhan pantai umumnya memiliki adaptasi yang unik terhadap kondisi lingkungan tersebut.
Adapun bentuk adaptasinya adalah memiliki jaringan aerenkim dengan ruang antar sel yang besar dan jaringan pembuluh tersebar. Flora mangrove menyerap air tetapi mencegah masuknya garam, melalui saringan (ultra filter) yang terdapat pada akar . Flora mangrove menyerap air dengan salinitas tinggi kemudian mengekskresikan garam dengan kelenjar garam yang terdapat pada daun.

4.      Tumbuhan mesofit
Tumbuhan mesofit merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan yang kandungan airnya, kandungan kelembaban dan temperatur yang cukup. Hidup di habitat dengan tanah yang beraerasi baik. Bentuk adaptasi pada tumbuhan mesofit umumnya sangat sederhana karena lingkungan tempat tumbuhnya sudah cocok untuk pertumbuhannya. Dilihat dari akar, tumbuhan mesofit memiliki akar yang berkembang dengan baik, pada monokotil memiliki serabut akar dan pada dikotil memiliki akar sekunder. Pada batang umumnya padat dan tumbuh cabang. Sedangkan pada daun, tumbuhan mesofit umumnya berwarna hijau dan berkembang dengan baik. Memiliki kutikula dan terdapat stomata di bawah permukaan daun. Memiliki bentuk yang bervariasi.


V.          ALAT DAN BAHAN
àAlat
1.      Seperangkat alat tulis.
2.      Kamera.

à Bahan
1.      Pohon korma
2.      Teratai
3.      Ketumpang air
4.      Kaktus
5.      buah naga

VI.        CARA KERJA
1.      Mencari preparat yang akan di amati.
2.      Mengambil preparat kemudian mengamati morfologinya yaitu dari akar, batang, daun dan buah jika berbuah.
3.      Menggambil gambar dengan kamera.
4.      Menuliskan hasil pengamatan pada laporan sementara yang telah di berikan.
5.      Melakukan hal sama setiap perwakilan tanaman  xerofit, hidrofit dan mesofit.

VII.   DATA HASIL PENGAMATAN

No
Nama tumbuhan
Akar
Batang
Daun
1.
Ketumpang air
Akarnya serabut

Batang berair,berwarna hijau transparan.
Daun berwarana hijau, bentuk sperti waru,permukaan atat licin dan permukaan bawah kasar.
2.
Kaktus
Akarnya tunggang
batang brwarna hijau, permukaan licin.
Daun mereduksi menjadi duri.
3.
Buan naga
Akar serabut
Batang berwarna hijau, bentuknya segitiga
Daun mereduksi menjadi duri.
4.
Kurma
Akar serabut
Batang berbentuk silindris.
Daun berpelepah, sejajar berbentuk pita
5.
Hydrila
Akar serabut
Batang silinder berbentuk silindris.
Daun  meruncing berwarna hijau.
6.
Teratai
Tidak memiliki tudung akar maupun buku akar.
Mrnyokong dan mengapung diatas air, sebagian besar batang tenggelam didalam air.
Daun pipih melebar, bentuk melingkar dan tepi daun bergerigi.







VIII.                        DESKRIPSI DATA
Dari data hasil pengamatan dapat terlihat preparat yang diamati antara lain perwakilan dari tumbuhan mesofit yaitu ketumpang air. Pada tumbuhan Xerofit yaitu kaktus,buah naga dan kurma. Kemudian pada tumbuhan hydrofit terdapat hydrila dan teratai. Pada praktikum ini kami mengamati morfologinya saja yakni meliputu akar, batang, dan daun.

IX.      PEMBAHASAN
1.     KETUMPANG AIR

2.     KAKTUS
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga family cactaceae.Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadiduri  sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Habitat
Hanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun. Sisanya hidup pada daerah semi-gurun, padang rumput kering,hutan maranggas  , atau padang rumput. Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim tropis dan subtropics
Morfologi
Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari) Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbifora Bunga kaktus yang berfungsi dalamrep-roduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga
Hama dan penyakit
Penyakit yang umumnya menyerang kaktus disebabkan oleh bakteri dan cendawan. Infeksi akibat bakteri dan cendawan dapat menyebar dengan cepat sehingga perlu dilakukan pembuangan bagian yang terinfeksi kemudian dilakukan pencangkokan. Hama yang sering menyerang kaktus adalah yang menghisap cairan kaktus. Kerusakan bagian tertentu dari kaktus juga dapat disebabkan terbakarnya jaringan akibat sinar Apabila kaktus yang biasa diletakkan di tempat teduh secara tiba-tiba dipindahkan ke lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung maka akan timbul perubahan warna menjadi putih atau coklat pada bagian yang terekspos oleh sinar matahari.
Kegunaaan kaktus bagi manusia
Berbagai jenis kaktus telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan, salah satunya adalah Spesies ini banyak dikultivasi untuk diambil buah dan batang mudanya. Buah Opuntia banyak diolah menjadi selai yang disebut queso de tunaSementara itu, batang muda Opuntia yang dikenal sebagai nopalitos akan dikuliti dan digoreng, dikukus, atau diolah menjadi acar dalam cuka asam-manis. Sekarang ini, juga masih dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kosmetik, dan obat-obatan. Dulunya, spesies kaktus dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk pembuatan roti. Namun tepung ini sudah tidak lagi dimanfaatkan karena masyarakat lebih menyukai tepung dari jagung. Bagian akar dari juga diolah dalam cairan gula untuk dijadikan permrn Bagian akar berkayu ataupun pembuluh vascular yang mengandung lignin dari kaktus juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan bakar.
3.     BUAH NAGA
Buah naga, termasuk jenis super red, merupakan kelompok tanaman kaktus atau famili Cactaceae (subfamili Hylocereanea). Buah ini termasuk genus Hylocereus yang terdiri dari beberapa spesies, di antaranya adalah buah naga yang biasa dibudidayakan clan bernilai komersial tinggi. Secara lengkap, klasifikasi buah naga disajikan sebagai berikut.
Divisi: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Subdivisi   : Agiospermae (berbiji tertutup)
Kelas         : Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo          : Cactales
Famili        : Cactaceae
Subfamily : Hylocereanea
Genus        : Hylocereus
Spesies
- Hylocereus undatus (daging putih)
- Hylocereus polyrhizus (daging merah)
- Hylocereus costaricensis (daging super merah atau super red)
- Selenicereus megalanthus (kulit kuning, daging putih, tanpa sisik)
Di antara keempat jenis buah naga di atas, hanya tiga jenis pertama yang banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu H. undatus, H. polythizus, dan H. costaricensis. Hylocereus undatus paling banyak ditanam lantaran jenis ini yang pertama kali masuk ke Indonesia. Berbeda dengan tiga jenis lainnya, jenis Selenicereus megalanthus berkulit kuning, tanpa sisik, dan ada semacam mata bekas duri seperti nanas.
Secara morfologis, tanaman buah naga termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki daun. Untuk beradaptasi dengan lingkungan gurun, tanaman buah naga memiliki duri di sepanjang batang data cabangnya guna mengurangi penguapan.

Tanaman buah naga merupakan tanaman memanjat dan bersifat epifit. Di habitat aslinya, tanaman ini memanjat tanaman lain untuk tumbuh. Meskipun akarnya yang di dalam tanah dicabut, tanaman buah naga masih bisa bertahan hidup karena terdapat akar yang tumbuh di batang. Akar aerial (akar udara) tersebut mampu menyerap cadangan makanan dari udara.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut morfologi tanaman buah naga dari akar, batang dan cabang, bunga, buah, serta biji.
1. Akar
Perakaran buah naga umumnya dangkal, berkisar 20-30 cm. Namun, menjelang produksi buah, biasanya perakaran bisa mencapai kedalaman 50-60 cm, mengikuti perpanjangan batang berwarna cokelat yang tertanam di dalam tanah. Dengan mengetahui daerah perakaran buah naga maka pemupukan dapat dilakukan sesuai sasaran.
Buah naga mampu bertahan di daerah kering karena kemampuan akar beradaptasi dengan baik pada kondisi kekeringan (kurang air). Namun, akar tanaman buah naga umumnya tidak tahan terhadap genangan air dalam jangka waktu yang lama. Jika tergenang, akar tanaman buah naga akan membusuk.
Selain akar yang terdapat di dalam tanah, tanaman buah naga juga memiliki akar yang tumbuh di batang. Akar tersebut biasa disebut akar aerial (akar udara). Akar ini bersifat epifit yang berfungsi untuk menempel dan merambat pada tanaman lain. Jadi, meskipun akar dicabut data tanah, tanaman tetap bisa hidup dengan cara menyerap makanan dan air dari akar udara yang tumbuh pada batang.
Umumnya, tanaman buah naga menghendaki pH tanah yang normal (pH 6-7). Pada pH tersebut, tanaman akan tumbuh subur dan mampu berproduksi dengan baik. Beberapa literatur menyebutkan bahwa akar tanaman buah naga peka terhadap kemasaman tanah (pH < 5). Apabila pH tanah di bawah 5 (masam), akar tanaman menjadi pendek dan rusak. Akibatnya, pertumbuhan tanaman menjadi larnbat dan kerdil. Namun demikian, ternyata buah naga yang ditanam di lahan gambut dengan pH 3,5-5,5 juga mampu berproduksi dengan baik.
2. Batang dan cabang
Batang buah naga berwarna hijau kebiru-biruan atau kehitaman. Batang tersebut berbentuk segitiga dan sukulen (banyak mengandung lendir). Pada jenis tertentu, seperti Hylocereus polyrhizus, bila sudah dewasa batang dilapisi oleh lendir. Dad batang tersebut, akan tumbuh cabang yang bentuk dan warnanya sama dengan batang. Cabang tersebut berfungsi sebagai “daun” untuk proses fotosintesis. Fotosintesis berperan untuk menghasilkan fotosiotat (cadangan makanan) yang penting selama pertumbuhan data perkembangan tanaman buah naga.
Pada batang dan cabang tanaman, tumbuh doss-dots yang pendek data keras. Duri tersebut terletak pada tepi sudut batang maupun cabang data terdiri 4-5 buah duri pada setiap titik tumbuh.
3. Bunga
Sekilas, bunga mirip dengan kulit buah nenas. Seluruh permukaan bunga tertutup oleh mahkota yang bersisik. Bentuknya corong memanjang, berukuran sekitar 30 cm. Kelopak bunga berwarna hijau. Jika kelopak bunga berwarna merah, pertanda bahwa bunga tidak akan menjadi buah. Selang beberapa had, akan terlihat mahkota bunga yang berwarna putih di dalam kelopak bunga tersebut. Bunga akan mekar pada sore had dan akan mekar sempurna pada malam had sekitar pukul 22.00 (night blooming cereus). Saat mekar, mahkota bunga bagian dalam berwarna putih bersih. Di dalamnya terdapat benang sari berwarna kuning dan akan mengeluarkan aroma harum. Sementara di bagian tengahnya terdapat tangkai dan kepala putik. Keesokan harinya, setelah terjadi penyerbukan, mahkota bunga akan layu. Hal tersebut menandakan awal dad tahap pembuahan.
4. Buah
Bentuk buah ada yang bulat dan bulat panjang. Umumnya buah berada di dekat ujung cabang atau pertengahan cabang. Buah bisa tumbuh lebih dari sates pada setiap cabang sehingga terkadang posisi buah saling berdekatan. Kulit buah berwarna merah menyala seat buah matang dengan sirip berwarna hijau, berukuran sekitar 2 cm. Seat matang sempurna, daging buah sangat tebal, berair (inky), dan warna daging buah sangat menawan (tergantung jenisnya). Daging buah dihiasi dengan tebaran biji-biji kecil berwarna hitam pekat. Ketebalan knit buah sekitar 1-4 mm. Rata-rata bobot buah umumnya berkisar 400-800 g/buah, tergantung jenis buah naga yang dibudidayakan.
5. Biji
Biji buah naga berwarna hitam dengan bentuk bulat kecil, pipih, dan sangat keras. Sekilas, biji buah naga mirip dengan biji wijen. Setiap buah mengandung lebih dari 1.000 biji. Berbeda dengan buah berbiji lainnya, biji buah naga yang kecil itu dapat dimakan bersama dengan daging buahnya.
Biji dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif. Namun, cara tersebut jarang dilakukan karena memerlukan waktu yang cukup lama sampai tanaman berproduksi. Hasil buah dari biji pun belum tentu sesuai yang diharapkan karena sifat keturunannya merupakan gabungan day kedua induknya.
Namun, bagi para pemulia tanaman (breeder), biji merupakan plasma nutfah yang dapat digunakan untuk menghasilkan varietas bar yang lebih baik (unggul).

4.     KURMA
5.     HYDRILLA

6.     TERATAI

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Magnoliidae
                         Ordo: Nymphaeales
                             Famili:
Nymphaeaceae
                                 Genus:
Nymphaea
                                     Spesies: Nymphaea lotus


Kerabat Dekat
Teratai Putih, Teratai, Teratai Merah
Morfologi Daun dan Batang Teratai (Nymphae sp.)

Secara umum teratai (Nymphae sp.) memiliki struktur morfologi sebagai berikut:
  • Teratai (Nymphae sp.) adalah tanaman yang beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki ketersediaan air yang melimpah dan kelembapan yang tinggi. Nymphae sp. hidup di kolam atau danau.

               
  • Nymphae sp. memiliki daun yang lebar dengan bentuk yang melingkar, dan tepi daun bergerigi. Sebagian besar daun-daun ini mengapung di atas air agar dapat mengambil oksigen yang ada di udara. Daun dapat mengapung karena adanya ruang udara yang berkembang dengan baik. 

                               

  • Pada permukaan adaksial atau atas, daun Nymphae sp. berwarna hijau dan stomata banyak ditemukan pada bagian ini sedangkan pada bagian abaksial atau bawah, daun Nymphae sp. berwarna keunguan dan terdapat tulang daun besar serta tulang daun kecil. Pada daun bagian abaksial biasanya tidak di temukan adanya stomata.
                                                                           


  • Nymphae sp. memiliki batang yang berfungsi untuk menyangga daun mengapung di atas air. Batang sebagian besar tenggelam di dalam air, namun ada beberapa yang muncul di atas permukaan air. Batang memiliki ruang udara yang berkembang dengan baik.

                                          .


Selain berfungsi sebagai penyokong dari daun, batang juga berfungsi untuk mengasorbsi nutrisi yang dibutuhkan oleh Nymphae sp..
  • Sistem akar pada hidrofi seperti Nymphae sp. kurang berkembang dengan baik dan tidak memiliki bulu akar  maupun tudung akar. Akar pada Nymphae sp. memiliki fungsi utama sebagai jangkar, pelekat atau pencengkeram. Absorbsi lebih Ban yak dilakukan oleh batang dan daun.


X.          KESIMPULAN



DAFTAR PUSTAKA

Struktur Akar

   STRUKTUR  AKAR   Akar terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: 1 Akar Cabang           Dikenal pula sebagai akar ...