Reproduksi pada Ikan
(Pisces)
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang
hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan
kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Untuk
meneruskan keturunan tentu saja ikan perlu bereproduksi.
Bagaimana Ikan Bereproduksi?
Pada dunia perikanan, organ dalam pada ikan ini biasa
disebut Gonad.
Pada betina memiliki Ovary dan pada jantan memiliki Testis.
Ovary
Ovary pada ikan terdiri dari banyak
telur. Setiap jenis ikan memiliki ukuran telur sendiri, ada yang besar dan ada
yang kecil. Ukuran telur akan menentukan jumlah telur yang dimiliki oleh seekor
induk. Ikan yang memiliki ukuran telur besar contohnya ikan Nila dan Arwana,
akan memiliki jumlah telur yang lebih sedikit disbanding dengan ikan yang
ukuran telurnya kecil seperti ikan Cupang dan Mas. Hal ini disebabkan oleh kapasitas
yang dimiliki si induk untuk menampung telur. Ukuran telur ikan banyak
ditentukan oleh ukuran kuning telurnya. Makin besar kuning telur makin besar
pula peluang embrio untuk bertahan hidup.
Ovarium pada Elasmoranchi padat,
tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga abdomen. Pada saat dewasa
yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular
dan berjumlah sepasang.
Saluran reproduksi Elasmoranchi
berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium yang
dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian
anterior dan posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di
kloaka. Pada Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan
ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang. Teleostei
tidak memiliki kloaka.
Testis
Testis adalah organ reproduksi
jantan yang terdapat berpasangan dan terletak di bawah tulang belakang. Testis
ikan berbentuk seperti kantong dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan
suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis
pada jantan tersebut akan mulai membesar pada saat terjadi perkawinan, dan
sperma jantan bergerak melalui vas deferens menuju celah/ lubang
urogenital.
Testis berjumlah sepasang,
digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Bentuknya oval
dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali
berlobus.
Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi
beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus
aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus
deferen. Bahian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula
seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen
akan bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran dari sistem
ekskresi dan sistem reproduksi menuju kloaka secara terpisah.
Proses fertilisasi/pembuahan pada ikan ada 2 cara, yakni pembuahan
di dalam (internal fertilization) dan pembuahan di luar (external
fertilization). Namun demikian kebanyakan jenis ikan melakukan
pembuahan diluar (external fertilization).
Ikan yang melakukan pembuahan diluar disebut ikan jenis ovipar.
Ikan jenis ovipar mengeluarkan telur dari dalam tubuhnya untuk dibuahi oleh “si
jantan”. Proses pembuahan sel telur (oosit) oleh sel sperma
berlangsung diluar tubuh ikan dimana sperma memasuki sel telur melalui sebuah
lubang yang disebut dengan mikrofil. Umumnya hanya satu sperma yang dapat masuk
ke dalam sebuah sel telur. Oosit yang telah dibuahi oleh sel sperma disebut
zigot.
Sebaliknya ikan yang melakukan pembuahan di dalam disebut ikan
jenis ovovivipar. Ikan jenis ini berkembang biak dengan cara melahirkan.
Pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina (internal fertilization). Embrio
berkembang di dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan anak yang sudah
berwujud mirip dengan induknya. Ikan yang berkembangbiak secara ovovivipar
adalah ikan dari famili Poecilidae, seperti platy, guppy, dan molly.
Kelangsungan hidup anakan memang baik, tetapi jumlah anakan yang dihasilkan
setiap kelahiran tidak dapat banyak karena daya dukung induk terbatas (seperti
pada halnya manusia).
Proses kawinnya ikan didahului dengan pematangan sel-sel telur
pada betina dan sel-sel sperma dalam testis pada ikan jantan. Selanjutnya
proses kawin (spawning) pada ikan ini berlangsung secara alamiah/insting.
Diketahui ada cara lain dalam perkembangbiakan ikan yang
direkayasa oleh manusia. Proses ini disebut “kawin suntik”. Namun
proses ini umumnya adalah untuk mematangkan gonad pada ikan yang dirangsang
sedemikian rupa sehingga si ikan mudah mengeluarkan telurnya dan mempercepat
proses fertilisasi.
Pada sebagian besar ikan, betina dan jantan merupakan individu
terpisah. Akan tetapi, pada beberapa famili, seperti Sparidae dan Serrinadae,
jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu invidu sehinga mereka dapat
melakukan pembuahan sendiri. Fenomena ini dikenal sebagai hermaphroditic.
Pada hermaphroditic, telur dan sperma sama-sama dihasilkan (baik pada waktu
sama, maupun berbeda), selanjutnya mereka kawin dengan jenis hermaprodit
lainnya. Pembuahan sendiri secara eksternal bisa terjadi pada ikan hermaphrodit
yang akan mengeluarkan telur dan sperma secara simultan. Pada jenis
hermaphrodit yang lain pembuahan internal sendiri juga dapat berlangsung.
No comments:
Post a Comment